ETIKA MENGINGAT BAGI BANGSA PELUPA
Abstract
a way of solving them. The main question to be explored in this paper
is who has the task to remember, and what to remember. Forgetfulness
is thought to come from several factors: language, the manner one
accepts things that happened, and as an escape from problems that are
considered unsolveable. Memory has become a political commodity
when it is remembered or forgotten for certain goals. Nevertheless, to
remember is better than to forget in terms of dealing with the painful
past. Remembering is our responsibility to hear the voice of the victims
of history, so that tragic history will not repeat itself. Some Indonesian
ethnic groups have shown that they have a basis for remembrance in
their culture and we can use this as a basis for communal remembrance
in dealing with the painful past.
Keywords: remember, forget, Indonesian language, communal memory,truth, history, responsibility
Bangsa Indonesia memiliki kebiasaan untuk melupakan
masalah yang ada. Pertanyaan utama yang akan dieksplorasi adalah,
siapa yang memiliki tugas utama untuk mengingat, dan apa yang
harus diingat. Kebiasaan untuk melupakan di Indonesia muncul dari
beberapa faktor: bahasa, penerimaan akan kejadian yang dialami, dan
pelarian dari masalah yang dianggap tidak bisa diselesaikan. Ingatan
juga menjadi sebuah komoditas politik ketika dia diingat dan dilupakan
demi tujuan tertentu. Meskipun menyakitkan, mengingat masa lalu
untuk perubahan di masa depan adalah pilihan yang lebih baik dari
melupakannya. Mengingat adalah tanggung jawab kepada para korban
dalam sejarah supaya suara mereka terdengar, masa lalu tidak terulang
lagi, dan perjalanan sebuah bangsa ke depan. Beberapa suku di Indonesia
menunjukkan bahwa tindakan mengingat juga ada dalam budaya dan dia
dapat digunakan menjadi dasar ingatan komunal bagi bangsa Indonesia
dalam penyelesaian kasus-kasus masa lalu yang menyakitkan.
Kata-kata kunci: mengingat, melupakan, bahasa Indonesia, ingatan komunal, kebenaran, sejarah, tanggung jawab
Full Text:
PDFReferences
Baldwin, James Mark. et al. (eds.), Dictionary of Philosophy and Psychology Vol. II – copyright 1901.
Gloucester, Massachusetts: Peter Smith, 1960.
Baltyra.com. Indonesia Amnesia. Yogyakarta: Bahari Press, 2013.
Caldwell, Malcolm & Ernst Utrecht. Sejarah Alternatif Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Djaman Baroe, 2011.
Danusubroto, Sidarto. Bicara dengan Sejarah: Damai Melalui Rekonsiliasi. Jakarta: Multazam Mitra Prima, 2005.
Derrida, Jacques. Margins of Philosophy, penerjemah Alan Bass. Brighton: The Harvester Press, 1982.
http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/06/06/269583073/Amien-Rais-Akan-Jalan-Kaki-Yogya-Jakarta-PP diakses pada 10 September 2014.
http://politik.kompasiana.com/2014/06/07/akankah-amien-rais-tepati-janji-jalan-kaki-jakarta-jogja-pp-657165.html diakses pada 18 September 2014.
http://www.southafrica.info/business/economy/development/land-050612.htm#.VFIKHBa0SPQ#ixzz3HcWuTQat diakses pada 12 Oktober 2014.
http://www.tempo.co/read/news/2014/09/15/231607148/Ahok-Pernah-Ditolak-di-DKI-Jokowi-Saya-Sudah-Lupa diakses pada 18 September 2014.
Huda, Nurul. Melawan Lupa: Paradoks, Tragedi, Ironi. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2003.
King, Nicola. Memory, Narrative, Identity: Remembering the Self. Edinburgh: Edinburgh University Press, 2000.
Lyotard, Jean-François. “Lessons in Paganism.” Dalam Andrew Benjamin (ed.) The Lyotard Reader. Oxford: Blackwell, 1989.
Magnis-Suseno, Franz. Etika Dasar. Yogyakarta: Kanisius, 1987.
Margalit, Avishai. The Ethics of Memory. Cambridge: Harvard University Press, 2003.
McCullagh, C. Behan. The Truth of History. New York: Routledge, 1998.
Nordholt, Henk Schulte. et.al. (peny.), Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2013.
Pakpahan, Binsar J. “Teologi Ingatan sebagai Dasar Rekonsiliasi dalam Konflik” dalam Jurnal Diskursus, Vol. 12 No. 2, Oktober 2013: 253-277.
Pakpahan, Binsar J. God Remembers: Towards a Theology of Remembrance as a Basis of Reconciliation in Communal Conflict. Amsterdam: VU University Press, 2012.
Riceour, Paul. Memory, History, Forgetting terjemahan Kathleen Blamey dan David Pellauer. Chicago: The Chicago University Press, 2006.
Simanjuntak, Bungaran Antonius. Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba. Yogyakarta: Yayasan Obor, 2009.
Soetrisno, Slamet. Kontroversi dan Rekonstruksi Sejarah. Yogyakarta: Media Pressido, 2006.
Sudarminta, J. Etika Umum. Yogyakarta: Kanisius, 2013.
Sutton, John. “Memory” dalam The Stanford Encyclopedia of Philosoph - Summer 2010 Edition. http://plato.stanford.edu/archives/sum2010/entries/memory/, diakses pada 15 April 2011.
Veraart, Wouter J. “Forgetting, Remembering, Forgiving, and the Mundane Legal Order,” dalam B. van Stokkom, N. Doorn & P.J.M. van Tongeren (eds.), Public Forgiveness in Post-Conflict Contexts (Series on Transitional Justice, Vol. 10). Cambridge/Antwerpen/Portland: Intersentia, 2012: 65–89.
Zerubabel, Yael. Recovered Roots: Collective Memory and the Making of Israeli National Tradition. Chicago: The University Press of Chicago, 1994.
Zurbuchen, Mary S. (ed.). Beginning to Remember: The Past in The Indonesian Present. Singapore: Singapore University Press, 2005.
DOI: http://dx.doi.org/10.31385/jl.v16i1.54.34-54
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright© 2015 JURNAL LEDALERO This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero Jalan Trans Maumere-Ende - Sikka - Flores - Nusa Tenggara Timur - Indonesia Telp/Fax: 0382 2426535