MASALAH SAMPAH DAN BUDAYA PEMISKINAN (Studi Kasus Sampah di Maumere) | WASTE AND THE CULTURE OF IMPOVERISHMENT (Case Study on Waste in Maumere)

Amandus Benediktus Seran Klau

Abstract


Abstract: Waste is generated by humans from a production
process, both industrial and household. Waste is what’s left
over from daily activities and is considered useless. However,
when waste is recycled and reprocessed into something useful,
waste obtains an economic value again. And so, piles of waste
are simultaneously changed not only into arenas where the poor
compete, but also into arenas where humans prey on each other.
On piles of waste, we find never-ending poverty, which is prepared
by the state and permitted by the Church. On piles of waste, we
find an enduring culture of poverty.Using qualitative methods and
a case-study approach, this study aims to uncover the practice of
enduring poverty in the town of Maumere.

Keywords: waste, scavengers, culture of impoverishment.

Abstrak: Sampah adalah buangan yang dihasilkan manusia dari
suatu proses produksi, baik industri maupun rumah tangga. Sampah
merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia yang dianggap
sudah tidak berguna. Namun, ketika sampah harus didaur ulang
dan diolah kembali menjadi sesuatu yang berguna, sampah pun
kembali mempunyai nilai ekonomis. Ketika itu, tumpukan sampah
serentak berubah tidak saja menjadi arena adu nasib, tetapi juga
arena saling memangsa. Di atas tumpukan sampah, kita temukan
praktik pemiskinan tanpa akhir, yang dikondisikan oleh negara
dan dibiarkan oleh Gereja. Di atas tumpukan sampah, ditemukan
budaya pemiskinan yang langgeng di Kota Maumere. Dengan
menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus,
penelitian ini bertujuan menjelaskan praktik pemiskinan tanpa
akhir tersebut.

Kata-kata kunci: sampah, pemulung, budaya pemiskinan.

Full Text:

PDF

References


Abercrombie, Nicholas, Hill Stephen, & Turner Bryan S. The Penguin

Dictionary of Sociology. Fifth Edition. USA: Penguin Group, 2006.

Creswell, John W. Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating

Quantitative and Qualitatif Researah, Fourth Edition. Boston: Pearson

Education, Inc., 2012.

Flyvbjerg, Bent. “Five Misunderstandings About Case Study Research”,

Qualitative Inquiry Vol. 12, No. 2, April 2006”, Saga Publication.

Janda Kennet, Berry J.M. and Goldman J. The Challenge of Democracy,

Government In America. Houghton, Boston, Masachucetts: Mifflin

Company,1987.

Mambei Yohanes Soul dkk. “Rangkuman Akhir Tugas Teologi Sosial

Politik, Kelompok Terjun Pasukan Kuning”. Laporan Hasil

Penelitian, Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero, Maumere:

Paus Yohanes Paulus II. Familiaris Consortio, Anjuran Apostolik Tentang

Peranan Keluarga Modern, 22 November 1981, Jakarta:

Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI, 1993.

___________________. Redemptoris Missio, Seri Dokumen Gereja, Ende:

Nusa Indah, 1992.

Ragin Charles C. and Becker Howard S. Wahat is A Case? Exploring the

Foundations of Social Inquiry. Cambridge University Press, 1992.

Sorensen, Georg. Demokrasi dan Demokratisasi, Proses dan Prospek dalam

Sebuah Dunia yang sedang berubah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

Tamo Ama, Martinus dkk. “Laporan Penelitian Teologi Sosial Kelompok

Pemulung TPA Wairii”. Hasil Penelitian, Sekolah Tinggi Filsafat

Katolik Ledalero, 2017.

Fransisco Yoseph V.F.G. dkk. “Laporan Kegiatan Kelompok Terjun Teologi

Sosial Politik”. Laporan Hasil Penelitian, Sekolah Tinggi Filsafat

Katolik Ledalero, 2017.




DOI: http://dx.doi.org/10.31385/jl.v16i2.100.145-162

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






Flag Counter Creative Commons License
Copyright© 2015 JURNAL LEDALERO This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero Jalan Trans Maumere-Ende - Sikka - Flores - Nusa Tenggara Timur - Indonesia Telp/Fax: 0382 2426535