TEOLOGI DIALEKTIS: BUAH TEOLOGI DARI RAHIM PERANG DUNIA PERTAMA
Abstract
On the one hand, the First World War was the epitome of
destruction, on the other hand the war spurred humanity to think
deeply and be creative. An example of human creativity, a fruit of World
War I, was Dialectic Theology, a theology that counter-balances and
corrects Liberal Theology. It corrects the concept that identifies God
with the human, such that instead of humanity talking about God,
humanity deifies itself. Dialectic Theology invites theologians to return
to the Sacred Scriptures to rediscover the true concept of the Divine.
The God of Christians is the God who is absolutely “Other”, a concept
impossible for human reason to grasp. God can only be experienced in
faith. Nevertheless, Dialectic Theology is not without imperfections for
its theological model excessively absolutizes God. This tendency results
in Dialectic Theology falling into a similar fault as Liberal Theology.
Liberal Theology falls into anthropomorphism, while Dialectic Theology
falls into theocentrism. It also ignors other theological sources, namely
tradition and context. Contextual theologies are a reaction to Dialectic
Theology.
Keywords: dialectic theology, liberal theology, otherness, justification, religion, war.
Di satu sisi, perang berdaya menghancurkan, pada sisi lain,
ia memacu manusia untuk berpikir dan berkreasi. Salah satu kreasi
manusia, sebagai buah dari perang Dunia I adalah Teologi dialektis.
Teologi dialektis merupakan teologi yang muncul untuk mengoreksi
Teologi Liberal. Hal yang dikoreksi adalah konsep tentang Allah yang
bersifat antropomorfistis. Allah disamakan dengan manusia. Di sini,
manusia alih-alih berbicara tentang Allah, padahal yang terjadi adalah
ia yang meng-allah-kan dirinya. Terhadap realitas ini, Teologi dialektis
meminta para teolog untuk kembali kepada Kitab Suci. Sebab konsep
mengenai Allah yang benar ada di sana. Allah Kristen bukan Allah seperti
yang dipikirkan oleh teologi liberal. Allah Kristen adalah Allah “yang
lain”. Allah yang berbeda secara absolut dengan manusia. Terhadap Allah
macam ini, rasio manusia tidak mungkin menjangkaunya. Ia hanya bisa
dialami dalam iman. Teologi dialektis bukanlah tanpa cacat. Model
teologi ini terlalu mengabsolutkan Allah. Tendensi ini telah membuat
teologi ini jatuh ke dalam dosa yang sama seperti teologi liberal. Dosa
teologi liberal adalah antropomorfisme, sedangkan dosa Teologi dialektis
adalah teosentrisme. Kekeliruan yang lain dari teologi ini adalah
pengabaian sumber lain dalam berteologi, yaitu tradisi dan konteks.
Teologi kontekstual merupakan tanggapan atas Teologi dialektis.
Kata-kata kunci: teologi dialektis, teologi liberal, alteritas, pembenaran,agama, perang.
Full Text:
PDFReferences
Bevans, Stephen B. Model-Model Teologi Kontekstual. Maumere: Penerbit Ledalero, 2002.
-----------------------. Teologi Dalam Perspektif Global. Sebuah Pengantar. Maumere: Penerbit Ledalero, 2010.
Bromiley, Geoffrey W. Introduction to The Theology of Karl Barth. Edinburgh: T & T Clark, 2001.
Brunner, Emil. Christianity and Civilization. New York: Charles Scribner’s Sons, 1948.
Busch, Eberhard. Karl Barth. His Life From Letters and Autobiographical Texts, London: SCM Press Ltd, 1976
Harle, Wilfried, Dialektisce Theologie, dalam Gerhard Kranse dan Gerhard Mueler, TRE, Berlin-New York: de Gruytes, 1981.
Johnson, Keith L. Karl Barth and The Analogy Entis. Edinburgh: T & T Clark, 2010.
Leahy, Louis. Manusia di Hadapan Allah 3. Kosmos, Manusia dan Allah. Yogyakarta: Kanisius, 1986.
Michielin, Maico M. (ed.). A Shorter Commentary on Romans by Karl Barth. England: Ashgate, 2007.
McCormack, Bruce L. Karl Barth's Critically Realistic Dialectical Theology. Its Genesis and Development 1909-1936. New York: Oxford University Press, 1995.
Mondin, Battista. The Principle of Analogy in Protestant and Catholic Theology. Netherlands: The Hague, 1963.
Webster, John (ed.). The Cambridge Companion to Karl Barth. United Kingdom: Cambridge University Press, 2000.
DOI: http://dx.doi.org/10.31385/jl.v16i1.56.7-25
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright© 2015 JURNAL LEDALERO This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero Jalan Trans Maumere-Ende - Sikka - Flores - Nusa Tenggara Timur - Indonesia Telp/Fax: 0382 2426535